Friday, May 12, 2006


Cairan hitam itu bisa bikin tidur nyenyak ?
(2 of 3)
@Abuafi
29 Maret 2006

HI atau Hotel Isye ini merupakan losmen yang bangunannya sama sekali tidak mirip penginapan, karena didepan nya ada toko mainan dan ada wartelnya juga. Berupa bangunan rumah biasa dengan satu tingkat diatasnya, memanjang kebelakang, karena lebarnya tidak sampai sepuluh meter tetapi kebelakangnya mungkin lebih dari duapuluh meter. Bagi pendatang baru yang belum pernah kesana akan ragu-ragu memasukinya. Dari penghuni yang masuk kesana memang kebanyakan adalah pelanggan tetap seperti karyawan-karyawan yang sedang ditugaskan ke kota Jakarta. Dan letaknya yang sangat strategis (jalan kaki ke Sarinah sangat dekat) dan biaya yang murah membuat losmen ini cukup ramai. Satu hal yang pasti juga adalah bahwa losmen ini bukan losmen tiga jaman. Tiga jaman itu bukan berarti jaman belanda, jaman jepang dan jaman merdeka maksudnya, tetapi 3 jam-an yaitu tempat yang biasa dipake oleh pekerja-pekerja yang sangat perlu kita kasihani, orang - orang yang sangat butuh 'pencerahan'. Hingga saat ini hotel losmen ini memang relatif 'bersih', mudah-mudahan seterusnya.

Hingga akhirnya malam itu karena saking lelahnya lansung masuk ke kamar tidur, merebahkan diri tanpa memperdulikan kalau badan bau keringat yang mengering. Perut yang keroncongan ternyata sudah memberikan alarm, jam didinding sudah menunjukkan pukul delapan malam tepat, saatnya makan malam.

" Gimana nih pak ? ada yang protes nih" sambil kutunjukkan ke perut buncitku.
" Iya ya, nggak terasa udah jam delapan. Sama perutku juga udah bunyi juga"
" Ke Sarinah situ aja ya, kalo nggak salah di bawah ada food court. Mudah-mudahan masih pada buka "
" Hayo kalo gitu buruan aja, nggak usah mandi lah kan udah biasa.. hahaha"

Dengan mantap kasur yang sudah dikasih virus keringat langsung kami tinggalkan tanpa tengok kanan tengok kiri. Hari semakin malam, dengan penerangan jalan yang kurang terang membuat seakan-akan seperti bukan di jakarta saja. Lalu lintas didepan losmen ternyata masih ramai, sehingga lampu kendaraan itulah yang membantu penerangan saat menelusuri trotoar yang penuh dengan besi berukuran tiga puluhan centi meter.
Hmm kok ada besi di tengah trotoar ? apa mungkin maksudnya agar tidak ada pedagang kakilima yang mangkal ?..wah ide kreatif juga nih pemkotnya...

Saat ngalamun itu, tiba-tiba..
DUG !!!..

" Innalillaah, aduh.." secara tiba-tiba aku teriak kesakitan.
" Eh, ada apa pak ? " temanku langsung melihat kebawah mencari-cari penyebab kenapa kok saya teriak.
" Ini nih pak, kakiku kena besi .. waw kok sakit gini ya.. ini besi apa sih ?" dengkul kaki kiri ini rasanya seperti habis dipukul oleh palu raksasa. Dengan amat terpaksa deh, aku nambah oleh-oleh dari Jakarta.

Tetapi perjalanan mencari sesuap nasi itu harus tetap berlanjut. Dan akhirnya walaupun kaki kiri harus sering diseret-seret karena linu, sampai juga di Sarinah. Untungnya Food court di lantai dasar Sarinah masih buka, walaupun beberapa stand sudah terlihat tutup karena memang pengunjungnya sudah kelihatan sepi. Nasi goreng sambal terasi di Es Teler 77 bisa menyelamatkan dan menenangkan diri ini dari keadaan yang terlunta-lunta dan nyaris terkena busung lapar. Dengan tubuh yang sudah mulai terisi gizi dan vitamin membuat lebih mantap lagi untuk mengelilingi Sarinah hingga ke lantai lima tempat tersedianya buku-buku dan juga ada warnet pula ternyata. Tidak banyak barang yang dibeli disana, hanya beberapa makanan kecil di bazaar yang mudah-mudahan bisa menemani saat istirahat dikamar.
Tepat pukul setengah sepuluh malam akhirnya sudah sampai di kamar. Depan losmen sudah mulai ramai karena ada warung kopi kaki lima disana. Tentu saja teman saya ini langsung tertarik dengan warung itu
" Mau kopi pak " tanya temenku dengan ceria, ketemu jodo kayaknya.
" Silahkan sampeyan saja pak, aku udah ngantuk nih, badan rasanya capek banget, belum mandi lagi"
" Lho justru kalo ngopi malah bisa bikin nyenyak tidurnya pak.."
" Ah sampeyan iki yang bener aja"
" Pengen bukti ? oke ya nanti tak buktikan "

Wah jadi penasaran nih, kayaknya kok aneh sekali. Biasanya kalo orang minum kopi itu kan pasti malah bikin tambah melek, sulit tidur. Tapi kok kata teman saya itu malah bisa bikin tidur nyenyak ? Benar-benar berlawanan dengan kebiasaan. Kalau secara teori kan sebenarnya sudah jelas bahwa pada kopi mengandung unsur cafein yang ada dapat meningkatkan kegiatan beberapa bagian susunan saraf pusat yang pada umumnya mengakibatkan orang merasa segar sampai sulit tidur (secara positif dianggap sebagai penghilang rasa kantuk) dan bergairah. Orang Arab terkenal sebagai bangsa yang pertama kali menanam pohon kopi dan mengolah kopi tersebut menjadi minuman dan menyebutnya minuman qahwa, yang berarti pencegah tidur. Kopi memang lebih dikenal sebagai minuman yang selalu dikonsumsi kala kantuk melanda. Tapi perlu diingat dosis kafein yang tinggi dapat berpengaruh terhadap denyut jantung dan frekuensi pernafasan.

Rasa penasaran itu terus kubawa sambil mandi. Sebenarnya aku ingin cepat mandinya, tetapi tampaknya aku harus buang air besar dulu, sehingga akhirnya aku baru selesai setelah sepuluh menit didalam kamar mandi. Saat mandi kudengar lamat-lamat ada orang yang masuk kamar, mungkin orang warung depan yang mengantar kopi tubruknya temanku. Kudengar pula jawaban temanku yang menanyakan kepastian apakah itu kopi tubruk atau bukan. Mungkin dia ingin kepastian, takut salah pesan.

Akhirnya aku selesai mandi dan langsung aku ke kasur. Tetapi aku langsung kaget dengan apa yang kulihat di kasur, temanku.. iya temanku itu..

...MAAF BERSAMBUNG LAGI YA...

0 komentar:

Post a Comment

Monggo dipun raos lan dipun rasani kemawon.. ;-)

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut