Friday, May 12, 2006


Cairan hitam itu bisa bikin tidur nyenyak ?
(3 of 3 - habis)
@Abuafi
29 Maret 2006

Ternyata temanku sudah KO,sleeping.. ia tampak sedang menikmati benar tidurnya. Kucoba sentuh tangannya, masih bergeming, coba lagi ngitik-itik telapak kakinya, tetap tidak bergerak sedikitpun. Posisi tubuhnya miring dengan wajah tepat mengarah ke meja kecil yang ada kopi. Kopinya sendiri kulihat masih ada seperempatnya, entahlah apakah awalnya segitu atau sudah diminum. Yang jelas tampaknya teori tentang kopi bisa membuat tidur nyenyak sudah dibuktikan. Entahlah kenapa ya kok bisa ?

Esok harinya terpaksa lanjut kembali acara 'nyangkul'nya, memang harus begitu. Karena ini kan namanya juga cari duit. Pekerjaan tetap pekerjaan, tidak ada yang berbeda, rapat ya tetap rapat, dibiarkan aliran air pekerjaan ini mengalir pada saluran yang sesuai dan seperti yang diarahkan. Bila dialirkan ke saluran yang salah maka pasti aliran air hasil pekerjaan itu akan salah, bila salurannya bocor bisa dipastikan hasilnya pun akan menjadi sedikit atau bahkan menjadi tidak ada sama sekali. Disinilah sebenarnya uniknya hidup dimana salah satu isinya adalah menyangkul agar suatu saat bisa menikmati panenan. Saat dimana hasil cangkulan itu khan terasa indahnya dikala kita tahu bahwa pupuk yang disebar, air yang diisikan, bibit yang ditanam, semuanya adalah bersumber dan dilakukan dengan cara yang halal. Begitukah sulitnya hidup secara halal didunia indonesia ini ? ungkapan yang sering terdengar adalah " Wong cari yang haram aja susah, apalagi yang halal !" mudah-mudahan hanyalah ungkapan saja,..Wallahu'alam bishshowab.

Untungnya karena jalur kekantor itu melalui gambir, akhirnya bisa memesan tiket kereta mutiara selatan. Lumayan, harganya tidak terlalu mahal bila dibandingkan dengan pesawat. Dan karena waktu juga cukup mepet, maka setelah beli tiket langsung meluncur lagi dengan teman setia si bajaj menuju kantor didepan monas. Kantor yang cukup mentereng memang, tapi sayang fasilitas didalamnya sudah termasuk kategori oldies, khususnya jika dibandingkan dengan gdung perkantorang saat ini yang dari sisi bangunannya saja sudah menunjukkan kelasnya. Tetapi bagaimanapun ini adalah kantor yang harus saya kunjungi dalam rangka 'mencangkul' dibumi ini, mudah-mudahan ada sedikit hasil panen yang bisa dibawa pulang nanti untuk diberikan ke dua generasi penerus dirumah.

----**----

Menunggu memang pekerjaan membosankan. Menunggu datangnya kereta yang sebenarnya hanya satu jam terasa bagaikan satu hari saja. Tidak terbayangkan rasanya membayangkan orang-orang yang pekerjaannya adalah menunggu, penjaga palang kereta api, satpam bank, satpam gudang, satpam perumahan, satpam kantor, penjaga tower relay TV di kupang sana, penjaga stasiun bumi untuk telkomunikasi di Biak papua, semuanya intinya adalah menunggu. Pasti begitu banyak berkah yang ada jika itu semua dilakukan dengan keikhlasan. Stasiun gambir sangatlah ramai, dengan lantai atas yang menjadi tempat rel lintasan kereta itu otomatis membuat suasana stasiun menjadi sangat riuh dan juga terasa sekali getaran-getaran yang ditimbulkan oleh lalu lalangnya kereta api. Hingga akhirnya tibalah saat itu, saat pulang kembali kekampung halaman Surabaya.

Kereta yang tadinya dibayangkan seperti kereta Turangga Surabaya-Bandung ternyata sangat meleset jauh sekali. Walaupun kadang di Turangga itu kedinginan dan sering ditemani bahkan diintip oleh penumpang gelap berbadan gelap (baca : penumpang gelap) tetapi yang ini lebih buruk lagi. penumpang gelap tetap ada, bahkan dikereta ini ada juga yang berbadan tidak gelap (manusia). hampir bisa dikatakan setiap lima menit selalu ada saja orang berjualan. Porsi yang terbanyak adalah dari petugas kereta itu sendiri (pramugara-pramugari kah namanya ?).

" Nasi goreng - nasi goreng "
" Steak.. steak.. steak daging "
" Bantal..bantal"

belum lagi saat di pemberhentian atau stasiun-stasiun yang dilalui, karena sering berhenti otomatis lebih sering lagi teriakan-teriakan itu.
" Nasi pecel mas.. "
" Oleh-oleh.. oleh-oleh"
" Tarahu sumedang.. tahu sumedang"
" Rokok, permen, coklat, korek.. "

Walaupun begitu aku tetap berusaha untuk memejamkan mata ini sambil dipangkuanku kupegang erat tas laptop punya kantor seharga sepuluh juta itu. Kuanggap saja teriakan-teriakan itu bagaikan lantunan lagu pengantar tidur,.. tapi memang sulit !.

Dan dari teriakan-teriakan itu memang ada yang ditunggu-tunggu oleh kawan saya.
" Teh hangat.. kopi.. jeruk "

Kopi !
Hmmm memang ini rasanya yang menjadi obat mujarabnya, tanpa kopi serasa belum pas.
" Satu mas kopinya.., Tubruk bukan ? " tanyanya
" Oh ya pasti pak, ini aseli tubruk kok, masih panas dan kental, silahkan pak "

Hmm.. terlihat memang kopinya sangat kental, hitam kotor. Bubuk kopinya pun masih terlihat di permukaannya. Untungnya sudah tersedia sendok pada gelas itu sehingga akhirnya diaduk dululah agar bisa nantinya dinikmati. aku menikmati detik-detik mengasyikkan dari si pehobi kopi ini.

Pelan-pelan tapi pasti tangannya terlihat mengaduk-aduk cairan hitam pekat yang mekin lama malah tambah pekat. Setelah itu teman saya ini dengan santainya meletakkan kembali gelas besar itu pada meja dinding yang kecil dipinggir jendela kereta, mungkin masih panas airnya. Sambil menyipitkan mata ini seperti orang yang sedang mengintip, aku terus memperhatikannya. Siapa tahu bisa membongkar rahasia kenapa kok kalo dia minum kopi malah bisa tidur nyenyak.

Tadinya aku mengharapkan ia akan langsung menyeduh kopinya sendok persendok seperti halnya orang-orang lain yang menyukai kopi. Tetapi ternyata tidak, ia terlihat asyik memperhatikan proses pengendapan bubuk kopi yang membaur dengan air panas. Buih-buih hasil adukannya masih terlihat jelas. Matanya menatap tajam buih-buih itu hingga akhirnya menjadi semakin kecil. Butiran-butiran hitam didalam air yang sedang jatuh ke dasaran kopi sangat menarik hatinya mungkin, karena saya melihat ia tidak pernah melepaskan pandangannya. Satu menit saya hitung, tetap bergeming matanya menatap cairan hitam pekat itu. Waktu semakin berjalan, hingga akhirnya saya bosan, sudah tiga menit kok tetap saja didiamkan. Akhirnya saya membalikkan tubuh kearah penumpang diseberang kiri dan coba menutup mata selekat mungkin serta menganggap alunan suara yang ramai sebagai hiburan. ternyata tetap saja tidak bisa. Sepuluh menit berlalu, balik badan lagi... ternyata mata teman saya sudah terpejam, sudah tertidur, sepertinya sangat lelap. Coba kusenggol tangannya ternyata tetap bergeming. benar-benar lelap !!

Yah ternyata itu tho penyebabnya... pantes aja kopi bisa bikin tidur nyenyak dan lelap, lha wong kopinya bukan untuk diminum tapi untuk tontonan.. wah kayaknya aku juga mau coba ahhh.. :-)

------- SELESAI ---------

0 komentar:

Post a Comment

Monggo dipun raos lan dipun rasani kemawon.. ;-)

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut