Wednesday, February 15, 2006

Kota di kaki Pulau "K"



@abuafi

Kendari, 9 Februari 2006



Kendaraan yang bernama taksi ini melesat cepat dari bandara Wolter Monginsidi menuju kota Kendari. Bandara yang bisa dikatakan nyaris rubuh karena sudah banyak kerusakan disana-sini itu sebenarnya memang sudah akan diganti. Diseberang lintasan pesawat yang hanya cukup untuk dilandasi satu buah pesawat telah siap sebuah bangunan yang cukup megah, itulah rencana bandara yang baru. Tanda 'ika' dipinggir jalan tertulis KDI 30, berarti tiga puluh kilometer perjalanan yang musti ditempuh 'ADE Taksi' ini dari bandara ke kota. Perjalanan yang tidak terlalu panjang sebenarnya, karena terlihat jalanan yang cukup lebar dan sangat lengang. Jauh sekali perbedaannya dengan jalan keluar bandara Juanda di surabaya, walaupun tidak lebar tetapi sangat ramai.

Begitu keluar dari halaman bandara yang mungkin hanya berukuran dua puluh meter kali dua puluh meter itu langsung disuguhi pemandangan menarik. Ada kelihatan hewan yang berkaki empat dan seperti yang ada di istana bogor, menjangan kata orang atau rusa. Terlihat lebih dari sepuluh ekor sedang enak sekali menyantap rerumputan yang ada di kebun rumput disamping parkir taksi. Mereka kelihatannya sama sekali tidak terganggu dengan lokasi yang ada disekitar bandara milik TNI angkatan udara itu. Lokasinya memang pas sekali berhimpitan dengan bandara tetapi terdapat pagar kawat yang cukup luas menutupi area menjangan sehingga maling pun juga pasti tidak akan berani mengambilnya. Dan tentunya walaupun tidak dipagaripun pasti orang akan berpikir dua kali untuk memburu hewan itu, karena lokasi hewan itu juga merupakan area TNI angkatan udara .

Membayar retribusi di gerbang bandara bukan berarti telah memasuki area keramaian seperti di kota jakarta atau hanya surabaya. tetapi begitu selesai membayar retribusi, langsung terlihat daun dedaunan dari macam macam pohon mengiringi perjalanan menuju kota. Pohon mangga juga terlihat, hanya jumlahnya tidak banyak, mungkin proporsi yang paling besar selama perjalanan itu adalah pohon kelapa, terlihat nyaris setiap sepuluh meter ada lima pohon disepanjang jalan. Kemudian adalah pohon jambu mete, atau juga ada yang menyebutkan 'mede', cukup banyak juga. Pohon ini menghasilkan 'mete kendari' yang cukup dikenal sebagai bagian khas oleh-oleh kendari, kalo di toko dijual sekitar tiga uluh empat ribu setiap satu kilo mete mentah. Kalau mete yang sudah matang lebih mahal, sekitar enam belas atau tujuh belas ribu untuk seratus gram, baik rasa asin ataupun rasa pedas.

Pohon kakao juga terlihat disana-sini, yang bentuknya seperti tanaman kopi. Dari pohon inilah maka akan menghasilkan buah kakao yang kemudian diolah menjadi cokelat yang pada tanggal empat belas februari ini sangat banyak yang mencarinya, yaitu sebagai hadiah valentine's day katanya. Mungkin lebih dari lima puluh persen orang yang biasa membeli cokelat tidak tahu bahwa itu berasal dari buah kakao yang sangat banyak di sulawesi tenggara ini. Memang selain di Kendari, wilayah yang juga banyak pohon kakao di propinsi sulawesi tenggara adalah di pulau buton.
Dan tentunya masih ingat pula dengan pelajaran geografi saat SD dulu yang mengajarkan bahwa di pulau buton adalah pulau penghasil aspal, hingga saat ini pun ternyata juga masih berjalan. Mungkin jika bisa mampir ke pulau buton, akan banyak sekali tempat wisata yang menarik, seperti tempat-temat bersearah kerajaan buton hingga ke taman laut wakatobi yang sangat indah dan menawan.

Tidak sampai dua puluh menit perjalanan dari bandara akhirnya sampailah ke kota kendari, sebuah kota ibukota propinsi sulawesi tenggara. Tidak terlihat tanda menyolok yang menunjukkan bahwa telah memasuki wilayah kota, hanya ada tanda berupa perempatan bundaran yang kalau lurus akan menuju ke ujung teluk dimana ada perkantoran instansi pemerintah propinsi. Sedangkan begitu belok kiri maka beberapa kilo lagi masuk ke perkotaan, ditandai pula oleh perempatan Wua-wua yang terlihat cukup ramai. Perempatan wua-wua sangat ramai, penuh dengan angkutan kota berwarna biru muda yang biasa disebut dengan 'pete-pete'. Pete-pete ini sangat mendominasi, bahkan sepeda motorpun tidak begitu banyak bila dibandingkan dengan pete-pete ini, benar-benar mendominasi wua-wua,

Baru kemudian dari perempatan wua-wua menuju ke arah selatan akan menemui stadion olahraga yang tampaknya terlihat sedang ada yang menggunakan. Tampaknya salah satu parpol yang berbendera warna dasar putih dan ada gambar bulan sabit kuning serta padi sedang ada acara. Dari koran Kendari Pos tampaknya informasi yang tepat bisa diperoleh, partai keadilan sejahtera sedang menyelenggarakan musyawarah nasional digelora. Memilih pemimpin baru untuk wilayah propinsi sulawesi tenggara.

Tidak berapa jauh dari situ, terdapat alun-alun kota yang lapang, bahkan sangat lapang. Tidak banyak pepohonan disana, kebanyakan berisi rerumputan dan padang ilalang. Alun alun yang terbagi dua, sisi barat dan sisi timur itu terlihat sedang berbenah-benah. alun-alun yang sisi timur sedang ada proyek pembangunan. Bangunan terlihat agak aneh, seperti bangunan Stadium Yunani yang penuh pilar-pilar, mengelilingi ruang lapang ditengah. Katanya juli 2006 ini akan ada perhelatan besar di kendari, yaitu acara Musabaqoh Tilawatil Al Qur'an atau MTQ tingkat nasional. tampaknya bangunan itu dibangun dengan ada percepatan penyelesaian, mengejar waktu yang hanya tinggal lima bulan lagi.

Masjid Al kautsar berdiri tak jauh pula dari alun-alun, hanya posisinya tidak seperti masjid agung yang biasanya ada di sebelah barat alun alun. Masjid ini berdiri sekitar tiga ratus meter setelah alun-alun, melalui jalan raya dahulu. Terlihat cukup sepi, mungkin karena memang waktunya bukan waktu sholat.

Setelah itu menuju teluk kendari akan melalui pusat perbelanjaan yang bangunannya masih terlihat baru, sebuah mall. Mall ini mungkin sangat berbeda isinya bila dibandingkan dengan yang ada di jawa. Isinya paling banyak adalah merupakan stand-stand toko pakaian dan elektronik. Kalau dibawah dan dibelakang mall itu adalah pasar tradisional, banyak ikan kering (ikan asin) yang dijual disana.

Cerita ini hanyalah sepenggal ilustrasi kota di kaki pulau "K", kota Kendari.

-b-

4 comments:

  1. Anonymous10:55 AM

    Sepertinya penulis asli dari kendari ya ?

    ReplyDelete
  2. cara penulisannya keren!!! Lam kenal ya...

    ReplyDelete
  3. ck..ck..ko ada yg wau-wau..ada yg wua-wua..
    U have to consultated this story with empunya kendari..hihi..but
    it's very complete.

    ReplyDelete
  4. Terima kasih, saya bukan dari kendari kok.
    Iya ada sedikit kesalahan, akan diperbaiki..
    Kamcia ya semuanya..
    Keep write, keep smile :-)
    Abuafi

    ReplyDelete

Monggo dipun raos lan dipun rasani kemawon.. ;-)

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut